Berikut Rangkaian Cara Menerima Tamu untuk Sekretaris :
Salah satu tugas sekretaris adalah mengatur
pertemuan antara bos dengan tamu-tamu yang akan bertemu dengan bos. Mulai dari
membuat janji, konfirmasi, sampai menerima kedatangan tamu bos di kantor.
Tetapi sebagai sekretaris, anda nggak bisa asal menerima tamu begitu saja. Ada
etika dan aturan tersendiri dalam menerima tamu.
Di bawah ini adalah hal-hal yang sebaiknya dilakukan oleh sekretaris dalam menerima tamu bos di kantor:
- Menyambut, menerima dan mempersilahkan tamu duduk. Sebaiknya tamu jangan dibiarkan terlalu lama menunggu. Begitu anda tahu bahwa tamu sudah datang segera temui dan sambutlah sebagaimana mestinya. Hadapilah tamu dengan sopan tetapi tidak takut-takut sekaligus ramah tetapi tetap memberi kesan serius dan berwibawa.
- Basa-basi dengan tamu boleh saja tapi jangan biarkan tamu berbicara ‘melantur’. Jika pembicaraan tamu mulai melenceng kembalikan pembicaraan ke urusan yang sebenarnya dengan ramah namun bijak.
- Bila tamu ingin bertemu dengan bos tetapi bos tidak ada di tempat, sebaiknya tamu dipersilahkan mengisi buku tamu dan menuliskan pesan yang ingin disampaikan pada bos. Bisa juga bicarakan secara lisan tentang kepentingannya terhadap bos. Kemudian sampaikan padanya untuk menginformasikan pertemuan kembali dengan anda.
- Bila bos ada di tempat, tamu dipersilahkan duduk dan mengisi buku tamu. Kemudian tanyakan apakah sudah ada janji sebelumnya. Jika sudah, anda dapat menginformasikannya pada bos.
- Saat anda meninggalkan tamu, tamu dipersilahkan menunggu di ruang tamu. Berikan bacaan yang netral misalnya surat kabar atau majalah.
- Setelah itu hubungi bos anda dan informasikan tamu yang datang lengkap dengan identitas dan keperluannya. Jika ternyata bos tidak bersedia menemui karena sesuatu hal, anda harus mengatakan pada tamu secara diplomatis. Diplomatis disini maksudnya anda harus menyampaikan secara sopan, teratur, dan tidak merusak nama lembaga maupun kewibawaan bos.
- Jika bos bersedia menemui tamu, antarkan tamu ke tempat dimana bos ingin bertemu. Jangan biarkan tamu mencari-cari sendiri tempat pertemuan dengan bos. Karena sebagai tamu tentunya ia belum ‘familiar’ dengan kantor anda, kecuali jika ia sudah sering datang ke kantor anda.
Jangan lupa, sebagai sekretaris cara anda menghadapi tamu seringkali mencerminkan ‘image’ perusahaan dan mencerminkan profesionalisme anda dalam bekerja. Maka itu, jagalah sikap dan bicara anda terhadap tamu, klien atau orang-orang dari lembaga lain yang berkepentingan dengan perusahaan.
Di bawah ini adalah hal-hal yang sebaiknya dilakukan oleh sekretaris dalam menerima tamu bos di kantor:
- Menyambut, menerima dan mempersilahkan tamu duduk. Sebaiknya tamu jangan dibiarkan terlalu lama menunggu. Begitu anda tahu bahwa tamu sudah datang segera temui dan sambutlah sebagaimana mestinya. Hadapilah tamu dengan sopan tetapi tidak takut-takut sekaligus ramah tetapi tetap memberi kesan serius dan berwibawa.
- Basa-basi dengan tamu boleh saja tapi jangan biarkan tamu berbicara ‘melantur’. Jika pembicaraan tamu mulai melenceng kembalikan pembicaraan ke urusan yang sebenarnya dengan ramah namun bijak.
- Bila tamu ingin bertemu dengan bos tetapi bos tidak ada di tempat, sebaiknya tamu dipersilahkan mengisi buku tamu dan menuliskan pesan yang ingin disampaikan pada bos. Bisa juga bicarakan secara lisan tentang kepentingannya terhadap bos. Kemudian sampaikan padanya untuk menginformasikan pertemuan kembali dengan anda.
- Bila bos ada di tempat, tamu dipersilahkan duduk dan mengisi buku tamu. Kemudian tanyakan apakah sudah ada janji sebelumnya. Jika sudah, anda dapat menginformasikannya pada bos.
- Saat anda meninggalkan tamu, tamu dipersilahkan menunggu di ruang tamu. Berikan bacaan yang netral misalnya surat kabar atau majalah.
- Setelah itu hubungi bos anda dan informasikan tamu yang datang lengkap dengan identitas dan keperluannya. Jika ternyata bos tidak bersedia menemui karena sesuatu hal, anda harus mengatakan pada tamu secara diplomatis. Diplomatis disini maksudnya anda harus menyampaikan secara sopan, teratur, dan tidak merusak nama lembaga maupun kewibawaan bos.
- Jika bos bersedia menemui tamu, antarkan tamu ke tempat dimana bos ingin bertemu. Jangan biarkan tamu mencari-cari sendiri tempat pertemuan dengan bos. Karena sebagai tamu tentunya ia belum ‘familiar’ dengan kantor anda, kecuali jika ia sudah sering datang ke kantor anda.
Jangan lupa, sebagai sekretaris cara anda menghadapi tamu seringkali mencerminkan ‘image’ perusahaan dan mencerminkan profesionalisme anda dalam bekerja. Maka itu, jagalah sikap dan bicara anda terhadap tamu, klien atau orang-orang dari lembaga lain yang berkepentingan dengan perusahaan.
Menerima tamu adalah sebuah keahlian tersendiri
yang perlu diketahui dan dipelajari oleh semuawanita.
· Sebaiknya seorang tamu
itu jangan dibiarkan menunggu terlalu lama karena itu akan membuat seorang tamu
tidak nyaman dan memiliki pemikiran yang kurang baik terhadap tuan rumahnya.
· Hadapilah tamu dengan
tenang dan ramah, jangan lupa untuk tetap memberi kesan serius dan
memperhatikan.
·
Bila ada tamu yang datang ke rumah Anda dan yang dicari sedang tidak ada
dirumah, maka tanyakan kepada tamu tersebut apakah ingin meninggalkan pesan
untuk anggota keluarga Anda yang dicarinya. Tanyakan dengan sopan dan penuh
dengan penghargaan.
·
Jika tamu tersebut adalah tamu atasan Anda dan atasan ANda tidak ada di
tempat sebaiknya persilahkan tamu untuk mengisi buku tamu dan nomer telponnya
yang bisa dihubungi sehingga Anda bisa memberi kabar kalau bos Anda sudah
memiliki waktu untuk bertemu dengan waktu tersebut.
·
Jika yang dicari oleh tamu tersebut ada di tempat maka jangan lupa untuk
mempersilahkan menunggu sejenak dan jangan lupa untuk menanyakan apakah sudah
membuat janji dengan orang yang dicari. Ini akan menimbulkan kesan eksklusif di
mata tamu tersebut.Siapkan sebuah majalah atau surat kabar selagi tamu tersebut
menunggu.
·
Jika memang orang yang dicari itu tidak bersedia menemui tamu maka si
penerima tamu harus bisa menyampaikannya secara diplomatis dan tidak merusak
citra orang yang dicari, karena tidak setiap orang bisa menerima tamu setiap
saat.
·
Bagi Anda sang penerima tamu, apa yang Anda katakan dan lakukan di depan
tamu akan memberikan kesan yang mendalam terhadap sang tamu. Oleh karena itu
lekuakn semua kegiatan penerimaan tamu dengan sebaik-baiknya dengan memikirkan
banyak aspek yang mungkin dihadapi.
Bertamu dan
menerima tamu adalah kegiatan sehari- hari yang sangat familiar di kalangan
masyarakat kita. Sebagai makhluk sosial yang membutuhkan satu sama lainnya,
bertamu menjadi media interaksi sosial antar tetangga. Karena tujuan
silaturahim adalah untuk kebajikan, maka dibutuhkan etika agar membawa berkah
baik bagi tamu maupun sang tuan rumah, meskipun itu keluarga kita sendiri.
Seringkali
kita melupakan soal etika bersilaturahmi ini, padahal itu sangat penting
diperhatikan untuk menciptakan suasana yang menyenangkan saat bersilaturahmi.
Tak hanya etika bagi tamu yang ingin bersilaturahmi, tuan rumah pun mempunyai
etika menerima tamu. Misalnya, memperlakukan tamu dengan baik, menghidangkan
makanan yang memuaskan tanpa harus bermewah-mewah, dan membuat tamu merasa
nyaman berada di rumah kita.
Andai saja
kita tahu betapa besarnya manfaat silaturahmi, niscaya sepanjang waktu rasanya
ingin selalu bersilaturahmi. Setidaknya silaturahmi yang terjalin dengan baik
akan menambah saudara baru dan mempereratnya, menambah wawasan dan ilmu.
Sering
sekali diantara kita terjadi salah paham karena lemahnya komunikasi akibat
jarangnya bersilahturami. Pendek kata silaturahmi yang teratur dan terprogram
dengan baik adalah bagian kunci suksesnya hubungan persaudaraan kita ini.
Berikut
adalah beberapa etika bersilaturahmi:
Untuk
Tuan Rumah
Selalu
bersikap dan berbicara ramah.
Menampakkan
kegembiraan dengan kehadirannya.
Jangan hanya
mengundang orang-orang yang berada/kaya untuk jamuan dan mengabaikan
orang-orang yang kurang mampu.
Tidak
memaksakan diri mengundang tamu.
Jangan
membebani tamu untuk membantu.
Hendaklah
segera menghidangkan makanan untuk tamu, karena yang demikian itu berarti
menghormatinya.
Jangan
tergesa-gesa untuk mengangkat makanan hidangan sebelum tamu selesai menikmati
jamuan.
Mengantar
tamu hingga di luar pintu rumah. Ini menunjukkan penerimaan tamu yang baik dan
penuh perhatian.
Untuk Tamu
Memilih
waktu berkunjung yang tepat, bukan pada saat orang beristirahat.
Mengetuk
pintu secara wajar, jangan menggedor pintu.
Ucapkan
salam dengan sopan dan tidak berteriak.
Ucapkan
salam maksimum tiga kali, jika tidak ada jawaban, sebaiknya kembali lagi lain
kali.
Tanyakan
pada tuan rumah apakah ada acara atau kegiatan lain.
Jika bertamu
karena undangan sebaiknya tidak terlambat.
Tidak
memilih-milih undangan.
Jangan
terlalu lama bertamu.
Jika harus
menginap, tidak boleh lebih dari tiga hari, kecuali jika tuan rumah yang
meminta.
Pulang
dengan hati lapang dan memaafkan kekurangan yang terjadi.
Mudah-mudahan
dengan etika di atas, dapat membuat hubungan antar kita menjadi lebih harmonis
lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar